Sabtu, 08 Desember 2012 0 komentar
Langit begitu tenang dalam keremangan, menaburkan manik-manik angkasa, dan menggantungkan benda perak melengkung. Aku menatapnya lekat, namun tak mampu menggambarkannya jelas, kerena cairan yang menggenang di pelupuk mataku. Angin tak lagi bernyanyi, guguran daun tak lagi semerah darah, lebih dingin dan menusuk. Bunga-bunga es menemaniku malam ini, aku berbalik, menghirup napas panjang dan menghembuskannya pelan, menyeka cairan di pipiku, seiring salju yang menenggelamkan jejakku, aku takkan menoleh ke belakang.
Selasa, 28 Februari 2012 0 komentar

Ini seperti saat kau melambungkan perasaanku terlalu tinggi, namun terjatuh begitu cepat hingga aku belum sempat tersenyum. Aku memang bukan siapapun, tapi aku sendiri tak mampu menyembunyikannya. Aku tak mampu lagi berpura-pura tak menyukainya. Ini terlalu menyakitkan. Tapi ku bukan siapapun yang pantas untuk merasa kehilangannya. Jelas bahwa aku merasa kehilangan karena aku merasa memiliki. Mengantungkan harapanku pada sosoknya yang transparan, lebih dari sekedar kelabu. Kau bahkan tak pernah ada, dan selalu begitu untukku. Tapi bagaimanapun, aku tak semudah itu mengakhirinya, aku terlalu bodoh untuk sekedar terbangun. Dunia ini sangat terang saat aku menutup mata, namun terlalu gelap saat aku terjaga.

 
;